Minggu, 23 Maret 2014

vygotsky


TEORI VYGOTSKY

Saya Mariah Ulfah dari kelompok 15, saya akan bercerita berdasarkan teori Vygotsky. Anggota kelompok saya terdiri dari Tri Yusfiani yang membahas teori Vygotsky, selanjutnya ada Angreini  Ade Putri  dan Nurul Hasanah yang membahas teori Bronfenbrenner.

Asumsi Vygotsky, ada 3 kalim dalam inti pandangan Vygotsky :
1.      keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental
2.      kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan memtrasformasikan aktifitas mental,
3.      kemampuan kognitif bersal dari relasisosial dan dipengaruhi latar belakang sosiokultural.

Berdasarkan  konsep  Vygotsky  tentang Zone of Proximal Development (ZPD) menyatakan bahwa  ada serangkaian tugas sulit yang tidak bisa dikuasai anak secara sendirian, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang yang lebih dewasa atau anak yang lebih mampu.
Interaksi dan komunikasi anak dengan dengan lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan kognitifnya, karena tugas sulit yang tidak bisa diselesaikannya sendiri sehingga anak pasti membutuhkan orang lain. Penekanan pada ZPD menegaskan keyakinan akan arti penting dari pengaruh sosial, terutama pengaruh intruksi atau pengajaran, terhadap perkembangan kognitif anak. Jika komunikasi seorang anak itu dalam lingkungan sosial kurang maka perkembangan kognitifnya pun akansdikit terlambat
.
Misalnya, saya waktu di bangku SD sering dipercaya untuk mengikuti perlombaan akademik, baik itu tingkat antar sekolah, kecamatan maupun kabupaten. Sehingga membuat saya harus bisa menguasai banyak materi bukan hanya materi pelajaran pada untuk tingkat saya tetapi juga materi pelajaran yang lebih tinggi dari saya supaya saya bisa mengikuti perlombaan tanpa hambatan. Saya pun rajin belajar supaya saya bisa menguasainya, tapi karena semua pelajaran itu bukan untuk tingkatan saya membuat saya kesulitan untuk mempelajarinya karena ada aspek-aspek yang benar-benar belum saya ketahui. Supaya saya bisa mengetahuinya saya bertanya kepada ayah saya dan guru saya tentang materi yang tidak saya ketahui, dengan komunikasi dan intraksi yang baik antara saya dan ayah saya serta saya dan guru saya membuat saya bisa memahami materi yang tidak saya ketahui awalnya, dan membuat pengetahuan saya di atas level  yang seharusnya saya ketahui pada usia saya saat itu. Dan pada saat perlombaan dilaksanakan saya tidak terhambat karena sudah saya kuasai dengan bertanya pada ayah dan guru saya.
Dan sudah sangat jelas bahwa intraksi dan komunikasi yang baik dengan orang yang ada dilingkungan membuat perkembangan kognitif anak menjadi lebih baik. Seperti saya jika saya tidak bertanya pada guru dan ayah saya mungkin saya akan sangat kewalahan saat perlombaan.


Selain dalam hal pelajaran pada waktu saya masih di bangku SD, saya juga sering bertanya kepada nenek saya atau ibu saya tentang memasak makanan, dengan melihat mereka masak dan bertanya tentang hal yang tidak saya ketahui, saya jadi bisa memasak satu masakan dan bisa membantu ibu saya memasak pada sore hari.
Dilihat dari aumsi Vygotsky yang kedua, bahwa pada masa kanak-kanak awal  bahasa mulai digunakan sebagai alat yang membantu anak untuk merancang aktifitas dan memecahkan problem. Seperti halnya pada saya untuk bisa mengetahui tentang sekitar saya, saya dalam bergaul dengan teman-teman di lingkungan saya teman saya bukan hanya yang seumuran dengan saya tapi juga yang di atas saya, sehingga dengan komunikasi yang baik antara saya dan teman saya yang lebih tua dari saya, saya bias mengetahui banyak hal, seperti saat bermain sama ke surau mandi sambil cuci kain karena itu saya jadi tau bagaimana cara mencuci pakaian. Saat pagi hati hendak ke sekolah karena saya bertanya kepada ayah atau ibu saya disertai dengan komunikasi yang baik antara saya dan kedua orang tua saya, saya jadi bisa cara memakai baju sendiri lengkap dengan dasinya serta bisa memakai sepatu saya sendiri.
berdasarkan teori Vygotsky itu, sangat jelas terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwa perkembangan kognitif seorang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, apakah lingkungannya mendukung atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar