Rabu, 12 Maret 2014

Psikologi Pendidikan


Psikologi Pendidikan
Adalah cabang ilmu psikology yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa printis bidang psikologi sebelum abad ke-20 an. Para perintis tersebut antara lain:
1.     Willian James (1842-1910)
James mengatakan bahwa eksprimen psikologi di dalam laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secra efektif. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik sedikit lebih tinggi di atas tinggat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
2.    John Dewey (1859-1952)
Ada 3 ide penting yang dikemukakan oleh tokoh yang satu ini, yaitu :
·         Pertama, anak-anak kan belajar dengan efektif jika mereka aktif
·         Kedua, pendidikan seharusnya difokuskan kepada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk berdaptasi dengan lingkungan
·         Ketiga,semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya
Dewey adalah salah seorang psikolog yang sangat berpengaruh, seorang pendidik yang sangat mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, lelaki maupun perempuan, dari semua lapisan sosial-ekonomi dan etnis .
3.    E.L. Thorndike (1874-1949)
Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang sangat penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Seorang anak harus di ajari untuk menalar tentang apa yang mereka pelajari sehingga mereka bisa memahaminya dengan baik.
Namun dari semua ahli dalam psikologi pendidikan ada satu ahli yang sering diabaikan dalam sejarah psikologi pendidikan, yaitu Leta Hollingworth. Dia adalah orang pertama yang menggunakan istilah gifted untuk mendeskripsikan anak-anak yang mndapat skor istimewa dalam tes kecerdasan.
Pendapat Thorndike untuk studi penbelajaran digunakan sebagai panduan bagi psikologi pendidikan di paruh pertama abad ke-20 an. Pandangan B.F. Skinner juyga didasarkan pada ide-ide Thorndike. Skinner berpendapat bahwa proses mental yang dikemukakan oleh James dan Dewey adalah proses yang tidak dapat diamati dan karenanya tidak dapat menjadi subjek studi psikologi ilmiah yang menurutnya adalah ilmu tentang prilaku, dan pada tahun 1950-an Skinner mengenbangkan konsep programmed learning yaitu setelah murid melalui serangkian langkah ia terus terdorong untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.
Berikut penjelasan singkat tentang cara mengajar yang efektif, menjadi seorang guru harus memperhatikan dua poin berikut :
   Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Berikut adalah strategi dengan pengetahuan dan keahlian profesional :
ü  Penguasaan materi pelajaran
ü  Strategi pengajaran, seorang harus harus memiliki strategi pengajaran yang dapat membuat anak-anak tidak merasa bosan dan terus merasa tertarik untuk belajar.
ü  Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional, seorang guru harus memiliki tujuan dari apa yang di ajarkan pada anak-anak, sehingga ada perencanaan-perencanaan yang berurut dan baik.
ü  Keahlian menagemen kelas
ü  Keahlian motivasional, seorang guru harus memiliki motivasi yang tinggi sehingga bisa membagi motivasi  tersebut kepada anak-anak yang diajar.
ü  Keahlian komunikasi, seorang guru harus menjaga komunikasi yang baik dengan ana-anak yang diajar sehingga tetap tercipta intaksi yang hangat antara yang pelajar dan pengajar.
ü  Tidak membeda-bedakan latar belakang kultural yang berbeda dan bekerja secara efektif.
ü  Keahlian tekhnologi, pada era tekhnologi yang semakin berkembnag membuat seorang guru harus menguasai tekhnologi untuk menyeimbangkan dengan zaman.

Ø  Komitmen dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan  komitmen dan motivasi. Aspek ini juga mencakup sikap yang baik dan perhatian terhadap murid.
Nah, bagaimana mengembangkan sikap positif dan mempertahankan semangat mengajar. Seorang guru pekerjaan yang menciptakan kesuksesan baru baginorang lain, seperti renungan seorang konsultan Carloz Dies (1997), mengomentari tentang Mrs. Oppel guru bahasa Inggriinya saat sekolah menengah atas:
“Hingga saat ini, setiap kali saya melihat kata tertentu (dearth, slake) saya langsung mengenalinya sebagai kosa kata Mrs. Oppel. Sebagai seorang guru dia sangat tenang dan fokus. Dia juga memperhatikan kekuatan bahasa dan keindahan sastra. Saya berutang budi kepadanya, setidaknya sebagian, karena berkat beliau saya jadi berusaha keras untuk menguasai bahasa inggris dan menjadi profesor dan penulis. Saya ingin bisa menanamkan karakter ini ke murid-mirid saya.”
Berikut adalah daftar untuk mengeksploitasi sikap-sikap yang ada di balik komitmen seorang guru.
Citra guru terbaik dan terbiruk menurut murid
karakteristik
% total
karakteristik
% total
Punya selera humor
79,2
Membuat kelas menjadi membosankan
79,6
Membuat kelas menjadi menarik
73,7
Tidak menerangkan dengan jelas
63,2
Menguasai mata pelajaran
70,1
Pilih kasih
52,7
Menerangkan secara jelas
66,2
Sikapnya buruk
49.8
Mau meluangkan waktu untuk membantu murid
65,8
Terlalu bnayak menuntut pada siswa
49,1
Sikap adil pada murid
61,8
Tidak nyambung dengan murid
46,2
Memperlakukan murid dengan sikap dewasa
54,4
Memberikan PR yang terlalu banyak
44,2
Berhubungan dengan murud dengan baik
54,2
Terlalu kaku
40,6
Memperhatikan perasaan murid
51,9
Tidak membantu/memperhatikan siswa
40,5
Tidak pilih kasih
46.6
Kontrol kurang
39,9


Tidak ada komentar:

Posting Komentar